Rampung Tahun Ini, RMU Penyaringan Diharapkan Mampu Stabilkan Harga Gabah

  • Jul 09, 2023
  • Admin Desa Mendoyo Dauh Tukad

Bupati Jembrana I Nengah Tamba memastikan progres pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT)/Rice Milling Unit (RMU) di Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo  berjalan lancar. Rencana RMU  hasil CSR Kementerian BUMN dari  Bank Mandiri itu ditarget rampung pada akhir tahun 2023.

Pembangunan RMU yang hanya ada tiga di Indonesia itu sekaligus komitmen mendukung upaya kemandirian ketahanan pangan di Jembrana, dengan Subak Tibubeleng, Desa Penyaringan sebagai pilot projek pengembangan dan pemberdayaan kawasan korporasi petani padi.

Ditemui Saat melakukan peninjauan,Jum’at (7/7),  Bupati didampingi PIC Media PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jembrana I Nengah Tamba mengatakan progres pembangunan Rice Milling Unit (RMU) senilai 15 milyar merupakan  bantuan dari Kementerian BUMN berupa CSR (Corporate Social Responsibility) Bank Mandiri telah berjalan sesuai perencanaan.

“Saya bersama Bank Mandiri Wilayah Jembrana pagi ini kita melihat progres dari pembangunan RMU yang merupakan CSR Bank Mandiri Bantuan dari Menteri BUMN Erick Tohir, Kita pantau pembangunan berjalan dengan baik capaian tahap pembangunan sesuai dengan yang ditargetkan, diperkirakan dalam empat bulan kedepan sudah selesai dikerjakan,” Kata Bupati Tamba.

Lanjut, I Nengah Tamba menerangkan sampai saat ini hanya ada tiga Rice Milling Unit (RMU) se-Indonesia yang salah satunya dibangun di Jembrana yang akan rampung pada akhir tahun 2023.

“Astungkara dibulan kelima nanti sudah selesai dibangun RMU yang menjadi kebanggaan Jembrana, kita harus bangga karena hanya ada tiga RMU di Indonesia salah satunya ada di Jembrana,” ujarnya.

Bupati Tamba berharap dengan dibangunnya RMU dapat menjaga stabilitas harga gabah di Jembrana. “Disamping bangunan fisik yang akan segera rampung, saya juga telah mendiskusikan pembentukan manajeman RMU dengan Pimpinan Bank Mandiri dan sudah berjalan dengan baik, Ini untuk menjaga stabilitas harga gabah, semoga apa yang kita rencanakan bisa berjalan dengan baik,” harapnya.

Dilain sisi, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama menjelaskan RMU merupakan pilot projek pengembangan dan pemberdayaan kawasan untuk hulu-hilir untuk komoditas unggulan padi dan beras.

“Dengan adanya RMU ini diharapkan dapat mempersingkat rantai pemasaran, petani dapat menjual gabahnya langsung kepada RMU tanpa melalui pemasok sehingga menjamin harga gabah akan lebih stabil,” jelasnya.

I Wayan Sutama mengungkapkan  RMU merupakan program kewirausahaan PT Bank Mandiri dibangun di Jembrana sebagai tindaklanjut hasil studybanding Pemerintah Kabupaten Jembrana ke RMU Kecamatan Pamarican, Ciamis Jawa Barat.

“Ini merupakan program kewirausahaan petani yang diinisiai oleh PT Bank Mandiri tindaklanjut dari tim jembrana yang dipimpin oleh Bupati Jembrana study banding ke Pamarican,” ungkapnya.

Lanjut, pihaknya menerangkan RMU Subak Tibu Beleng memiliki kapasitas produksi mencapai 3.000 ton beras/jam membangun konsep komprehensif dan zerois yaitu memanfaatkan semua hasil sisa proses produksi menjadi pakan ternak sehingga tidak menyisakan limbah.

“RMU ini memiliki kapasitas produksi 3.000 ton beras/jam  konperhensif dan zerois dan menghasilkan beras premium tidak ada yang terbuang dari hasil produksinya, sekam dijadikan sebagai alas lantai kandang sedang dedak. Sedangkan bekatulnya dijadikan sebagai pakan hewan ternak, khususnya unggas, sapi, dan kambing,” terangnya.

Terakhir pihaknya mengatakan RMU akan dikelola oleh manajemen profesional dari PT Bumdes Nusantara dan Koperasi Tani Sri Ananta Buwana Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan . Pangsa pasarnya  akan dibantu oleh PT. Bank Mandiri.

“Selama ini pentani menjual padi, kita harapkan kedepan petani menjual gabah ke RMU dengan diberikan harga yang lebih layak, selain petani juga akan mengakomodir para penggiling padi sekala kecil, nanti PT Bumdes Nusantara dan Bank Mandiri akan membantu pangsa pasar,” tutupnya.

Sumber, https://persindonesia.com/2023/07/08/rampung-tahun-ini-rmu-penyaringan-diharapkan-mampu-stabilkan-harga-gabah/